1. Kualitatif
Metode ini dilaksanakan melalui analisis-pewawancara yang sanga terlatih dan pewancara tersebut juga menganalisis temuan-temuannya. Dengan demikian, mereka cenderung agak subyektif. Metode iniu juga berakar dari psikoanalistis dan aspek klinis ilmu psikologi dan menekankan pada tipe pertanyaan terbuka dan jawaban bebas unutk mendorong para responden agar mengungkapkan pemikiran dan kepercayaan mereka yang paling dalam.
2. Kuantitatif
Metode ini bersifat deskriptif dan digunakan para peneliti untuk memahami pengaruh berbagai masukan promosi terhadap konsumen, sehingga memungkinkan para pemasar meramalkan perilaku konsumen
Penentuan Sampel
a. Probabilitas
Hasil riset ini dapat diproyeksikan ke keseluruhan populasi.
b. Nonprobabilitas
Hasil riset ini diproyeksikan tidak ke seluruhan populasi karena dianggap sudah memperoleh kesimpulan yang bersifat “mewakili” populasi.
Metode Kualitatif
1. Pengumpulkan Data
a. Wawancara yang mendalam
Merupakan wawancara yang lama (biasanya 30 menit sampai satu jam). Responden didorong untuk berbicara bebas mengenai kegiatan, sikap dan minatnya di samping pembicaraan mengenai golongan barang tau merk yang sedang dipelajari. Kemudian transkrip, rekaman video atau audio dipelajari secara teliti bersama-sama dengan laporan mengenai suasana hati, dan gerak isyarat atau bahasa tubuh responden yang mungkin mereka gunakan untuk menyampaikan berbagai sikap dan alasan.
b. Kelompok Fokus
Sebuah kelompok focus terdiri dari 8 sampai 10 orang responden yang bertemu dengan analisis-moderator untuk mengadakan diskusi kelompok yang difokuskan pada produk atau golongan produk tertentu. Para responden didorong supaya mendiskusikan minat, sikap, reaksi, motif, gaya hidup, dan perasaan mereka terhadap produk atau golongan produk, pengalaman pemakaian dan seterusnya. Karena kelompok focus memerlukan sekitar 2 jam untuk menyelesaikan diskusinya, seorang peneliti dapat dengan mudah memimpin dua atau tiga kelompok focus (masing-masing berjumlah 30 responden) dalam 1 hari, sedangkan untuk melakukan 30 wawancara yang mendalam secara perorangan mungkin diperlukan waktu oleh peneliti yang sama lima atau enam hari.
c. Teknik Proyektif
Teknik ini terdiri dari berbagai macam tes tersembunyi yang berisi stimuli yang samar, seperti kalimat yang tidak lengkap, gambar atau kartun yang tidak ada judulnya, noda tinta, tes hubungan kata-kata dan pemeranan watak orang lain. Tes proyeksi dapat berbentuk tes hubungan kata-kata (“Menurut pendapat Anda apa kata pertama jika saya menyebutkan kata ‘bir’?”), atau tes menyelesaikan kalimat (“Jika saya pergi menonton pertandingans epak bola, Saya . . .”). Dengan demikian, jawaban mereka mungkin mengungkapkan berbagai kebutuhan, keinginan, kekhawatiran dan motif mereka yang pokok, baik disadari sepenuhnya oleh responden maupun tidak.
d. Analisis Metafora
Teknik ini memberi kesempatan kepada konsumen mengemukakan kesan mereka dalam bentuk pengganti dan non-verbal melalui ekspresi misalnya, suara, music, lukisan, atau gambar. Pemakaian satu bentuk pernyataan untuk menggambarkan atau mengemukakan perasaan mengenai hal lain disebut kiasan (metaphor). Para responden diberi berbagai majalah, gunting, lem, dan kertas, serta diminta memotong gambar dari majalah yang menggambarkan perasaan mereka terhadap golongan produk yang sedang dipelajari. Kemudian mereka mngatur potongan-potongan ini menjadi sebuah kolase yang mempunyai arti, yang kemudian dijelaskan dengan bantuan peneliti.
Metode Kuantitatif
1. Pengumpulan Data
a. Observasi
Yaitu mengamati perilaku konsumen. Banyak perusahaan besar dan agen periklanan yang memnafaatkan ahli antropologi budaya untuk mengamati dan yang sering membuat rekaman video konsumen di berbagai toko, mal, dan rumah-rumah mereka sendiri.
b. Eksperimentasi
Daya tarik penjualan berbagai macam variable seperti desain kemasan, harga penawaran promosi, tema iklan mungkin diuiji melalui berbagai eksperimen yang direncanakan untuk mengenali sebab dan pengaruhnya. Sebagai contoh, jika IBM ingin menguji daya tarik penjualan laptop berwarna hitam lawan laptop berwarna kuning gading, perusahaan itu dapat memilih dua toko computer (atau grup toko) memajng laptop hitam di satu tempat dan model yang sama dengan warna kuning gading di tempat lain. Jika satu toko menjual jauh lebih banyak dari pada toko lainnya selama jangka waktu yang sama, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perbededaan penjualan semata-mata disebabkan oleh warna khusus dan computer, karena semua factor lainnya (seperti model, harga, golongan, pelanggan, dan macam daya tarik promosi) dipertahankan.
c. Survei
Jika para peneliti ingin bertanya kepada para konsumen mengenai berbagai pilihan pembeliannya, mereka dapat menanyakan secara langsung, melaluui pos, telepon, atau media elektronik.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Kuisioner
Untuk mendorong para responden menyediakan waktu menjawab survey, para peneliti telah mengetahui bahwa kuisioner haruslah menarik, obyekti, jelas, mudah di isi dan biasanya tidak memberatkan.
b. Personal Inventories
Kadang-kadang sebagai pengganti daftar pertanyaan, instrument pengumpulan data memberika serentetan pernyataan (daftar pernyataan pandangan pribadi). Perbedaan pokok antara daftar pertanyaan dan kuisioner adalah bahwa daftar pandangan menyajikan daftar pernyataan, sedangkan kuisioner mengajukan serentetan pertanyaan.
c. Skala Sikap
Para peneliti kadang-kadang menyajikan daftar produk atau sifat-sifat produk kepada para responden dan mereka diminta untuk menyatakan perasaan atau penilaian relative mereka terhadap daftar tersebut.
· Skala Likert
Skala ini ditandai dengan tingkat “setuju” atau “ketidaksetujuan” konsumen terhadap setiap atau serangkaian pernyataan yang menggambarkan sikap terhadap obyek yang sedang diteliti.
· Skala Perbedaan
Skala ini secara khas terdiri dari serangkaian kata sifat yang berlawanan (seperti: baik/buruk, panas/dingin, suka/tidak suka, atau murah/mahal) yang ditempatkan pada akhir serangkaian kesatuan nomor ganjil (misalnya poin lima atau poin tujuh). Kadang-kadang skala nomor genap digunakan untuk menghilangkan pilihan jawaban netral. Gambar dibawah menggambarkan profil perbedaan semantic tiga pemberi jasa on-line.
· Skala Urutan Menurut Peringkat
Subyek dimita membuat peringkat hal-hal seperti misalnya produk dalam urutan pilihan menurut beberapa criteria, seperti kualitas keseluruhan atau nilai uang.
Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Penentuan Sampel.
Untuk mendapatkan sampel yang representatif dalam penelitian ini digunakan Stratified Random Sampling yaitu metode penelitian sampel dengan membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen (disebut strata), yang kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata. Jumlah sampel dapat di cari dengan rumus berikut : ( Sugiarto, 2001 )
N= ___________ . . . (1)
e 2
Keterangan :
N = Jumlah sampel minimum.
Z = Nilai distribusi normal.
e = Toleransi normal.
p = Prosentase kuisioner dijawab
benar.
q = Prosentase kuisioner dijawab
salah.
2. Uji Validitas
Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkakan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. Dengan kata lain, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut : ( Arikunto, 1998 )
n (Σ XY ) − (Σ X ⋅ Σ Y )
r xy = ___________________________________ . . . (2)
Keterangan :
r xy = Koofisien korelasi product
moment
N = Jumlah sampel
X = Skor pertanyaan
Y = Skor total
3. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap alat uji instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian tersebut menunjukkan tetap. Pengujian ini digunakan untuk menguji keadaan (konsistensi) data yang diperoleh dengan memasukkannya ke dalam rumus : ( Singarimbun, 1989)
2 . r tt
r tot = __________ . . . (3)
(1 + r tt )
Keterangan :
r = angka reliabilitas seluruh
item
r tt = angka korelasi belahan pertama
dan belahan kedua
4. Analisis diskriminan
Untuk model diskriminan dengan tiga kelompok, pembagian variabel bebas tidak seperti kasus dua kelompok, yakni ‘langsung’ variabel a ke kelompok 1, variabel b ke kelompokM 2 dan seterusnya. Pada kasus tiga kelompok, seluruh variabel bebas dilakukan proses reduksi variable dahulu, yakni menjadi satu atau beberapa faktor. Setelah itu, setiap kelompok (sering, cukup dan jarang) akan ditentukan lebih cenderung masuk ke faktor yang mana. Jadi dasar pembagian adalah faktor dan bukan variabel bebas yang semula.
Langkah analisis :
a. Memisahkan variabel ke dalam variabel dependent dan variable independent .
b. Analysis Case Processing Summary, tabel yang menyatakan bahwa responden (jumlah kasus atau baris SPSS) semuanya valid (sah) untuk di proses. Dapat mengetahui data yang hilang (missing). mana yang dapat dimasukkan (entered) dalam persamaan diskriminan.
c. Group Statistics, tabel yang menunjukkan jumlah responden yang mempunyai perilaku beli sering , cukup atau jarang.
d. Test of Equality Group Means, tabel yang menunjukkan apakah terdapat perbedaan yang signifikan untuk tiga grup diskriminan dengan berdasar uji mana yang dapat dimasukkan (entered) dalam persamaan diskriminan.
e. Variable Entered/Removed, table yang menyajikan dari sepuluh variabel yang dianalisis, variable
f. Variable in The Analysi, table yang berisi rangkaian proses tahap sebelumnya, mengenai pemilihan variabel satu persatu yang dimasukkan ke dalam model.
g. Variable Not in The Analysis, tabel ini berisi ‘kebalikan’ dari tabel sebelumnya, yang memuat variabel yang akan dikeluarkan satu per-satu dari model.
h. Eigenvalues, interpretasi dari pengelompokkan variabel ke dalam satu atau lebih faktor.
i. Wilk’s Lambda, mengindikasi perbedaan yang signifikan (nyata) antara ketiga grup dalam model diskriminan berdasar angka Chi-Square.
j. Standardized Canonical Discriminant Function Coefficient, menentukan variable mana yang akan masuk ke factor mana, dasar pemasukan variable dilihat pada besar korelasi kanonikal, dengan korelasi trbesar masuk ke faktor yang bersangkutan.
k. Structure Matrix, menunjukkan variabel yang paling membedakan perilaku pembeli.
l. Functions At Group Centroid, tabel ini mengelompokkan ke tiga grup dalam function 1 atau function 2
m. Casewise Statistics, tabel yang berisi rincian tiap kasus, penempatannya dalam model diskriminan serta perbandingan apakah penempatan (predicted) telah sesuai dengan kenyataan.
n. Classification Result, menunjukkan angka ketepatan prediksi dari model diskriminan. Pada umumnya ketepatan di atas 50% di anggap memadai atau valid.